Pada Sabtu, 6 September 2025, saya bersama tim pelaksana mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Instrumen Asesmen 7C dan Asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang diselenggarakan di Aula Jannatun Naim International College (JaNIC), Bandar Lampung.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unggulan DIPA BLU Universitas Lampung Tahun 2025, dan diikuti oleh 46 guru yang tergabung dalam asosiasi profesi bidang kependidikan, khususnya anggota Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI).
Latar Belakang dan Tujuan
Sebagai pendidik dan peneliti di bidang evaluasi pendidikan, saya melihat bahwa guru-guru di lapangan masih menghadapi tantangan dalam merancang instrumen asesmen yang mampu menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kompetensi abad ke-21.
Keterampilan tersebut terangkum dalam konsep 7C, yang mencakup Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity, Connectivity, Computational Thinking, dan Cross-Cultural Understanding.
Melalui kegiatan ini, saya ingin membekali para guru dengan keterampilan dan wawasan baru dalam menyusun instrumen asesmen berbasis 7C dan HOTS. Tujuan utama bimtek ini adalah untuk:
Meningkatkan pengetahuan guru dalam memahami konsep 7C dan HOTS,
Melatih guru agar mampu menyusun perangkat asesmen yang meliputi kisi-kisi, butir soal/instrumen, dan pedoman penskoran, serta
Menghasilkan perangkat asesmen untuk bidang studi Fisika, Biologi, IPA, Matematika, dan Kimia.
Saya menyusun kegiatan ini berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Rosidin, Suyatna, & Abdurrahman, 2019), yang menunjukkan bahwa penerapan soal-soal berbasis HOTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan bimtek kami laksanakan dalam bentuk bimbingan teknis interaktif yang terdiri atas beberapa tahap.
Saya membuka kegiatan dengan sesi pretest melalui Google Form untuk mengukur pemahaman awal peserta. Setelah itu, kami memberikan materi inti secara bergantian dengan narasumber lainnya, yaitu Prof. Dr. Neni Hasnunidah, M.Si., Mohammad Ahdiat, S.Pd., M.PKim., dan Santy Setiawati, S.Pd., M.Pd.
Materi yang kami sampaikan meliputi konsep dasar 7C, karakteristik soal HOTS, serta langkah-langkah praktis dalam menyusun kisi-kisi, indikator, dan butir soal yang menuntut kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi.
Peserta menunjukkan antusiasme yang luar biasa—diskusi berlangsung hidup, terutama saat membahas cara menentukan tingkat kesukaran soal dan penyusunan pedoman penskoran.
Selanjutnya, peserta berlatih menyusun instrumen asesmen 7C dan HOTS sesuai bidang studinya masing-masing. Kegiatan ditutup dengan posttest menggunakan soal yang sama seperti pretest untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti bimtek.
Mitra pengabdian kami, yaitu Yayasan Jannatun Naim Bandar Lampung, turut berperan aktif dalam menyiapkan sarana pendukung kegiatan seperti ruang utama dan fasilitas presentasi.
Hasil dan Capaian
Saya merasa sangat bersyukur karena kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat kolaboratif. Para peserta berhasil menghasilkan produk asesmen 7C dan HOTS yang terdiri atas kisi-kisi, butir soal/instrumen, dan pedoman penskoran.
Secara kuantitatif, hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta. Berdasarkan analisis hasil pretest dan posttest, kami memperoleh rata-rata skor n-gain sebesar 0,69, yang termasuk dalam kategori peningkatan sedang.
Sebanyak 47% peserta menunjukkan peningkatan sedang, dan 53% peserta berada pada kategori tinggi.
Peningkatan ini membuktikan bahwa bimtek efektif dalam memperkuat kemampuan guru dalam merancang instrumen asesmen yang menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kompetensi abad ke-21.
Refleksi dan Harapan
Sebagai fasilitator sekaligus penanggung jawab kegiatan, saya merasa bangga melihat semangat para guru dalam mengikuti setiap sesi dengan aktif. Kegiatan ini bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga proses belajar bersama untuk menghadirkan asesmen yang lebih bermakna di kelas.
Saya berharap hasil bimtek ini tidak berhenti pada penyusunan perangkat asesmen saja, tetapi dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah masing-masing. Dengan demikian, asesmen yang dikembangkan para guru tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi juga mengembangkan cara berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan kontekstual pada peserta didik.
Ucapan Terima Kasih
Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Lampung atas dukungan pendanaan melalui Program PkM Unggulan DIPA BLU Tahun 2025, kepada para narasumber, peserta bimtek, dan Yayasan Jannatun Naim Bandar Lampung atas segala dukungan dan kerja samanya.
Semoga kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Universitas Lampung dan asosiasi profesi kependidikan dalam meningkatkan kualitas guru dan pembelajaran di Indonesia.